Wanita memiliki sistem reproduksi yang mekanisme kerjanya lebih rumit dibandingkan pria. Jika pria memiliki testosteron yang siap mengeluarkan sperma aktif setiap saat, tak begitu halnya dengan wanita. Wanita memiliki 2 tuba falopi yang berfungsi untuk memproduksi sel telur. Sel telur tersebut tidak diproduksi setiap hari dan tidak matang begitu diproduksi. Ada waktu yang diperlukan untuk memproduksi sel telur dan membuatnya matang sehingga siap untuk dibuahi. Karena ada 2 saluran tuba falopi yang dimiliki wanita, terdapat 2 sel telur yang jika masak, siap dibuahi oleh sperma.
Lalu bagaimana jika sel telur yang sudah masak justru tidak dibuahi? Sel telur yang sudah masak lama-lama akan luruh bersamaan dengan luruhnya dinding rahim. proses luruhnya sel telur dan dinding rahim inilah yang disebut menstruasi. Menstruasi akan terjadi satu kali dalam satu siklus menstruasi. Perempuan dewasa atau di atas 15 tahun sudah mulai mendapatkan menstruasi sehingga dapat aktif secara reproduksi. Sedangkan wanita yang sudah tidak mengalami menstruasi baik sudah berada dalam masa menopause ataupun karena sudah mengalami pengangkatan rahim tidak dapat lagi memproduksi sel telur sehingga tidak memungkinkan untuk hamil.
Saat mengalami menstruasi, wanita mengeluarkan darah berupa darah kental yang berasal dari dinding rahim. Dinding rahim tersebut awalnya dibentuk perlahan-lahan sebagai proses persiapan apabila terjadi pembuahan sehingga embrio bisa langsung menempel pada dinding rahim yang telah terbentuk. Terbentuknya dinding rahim secara sempurna hampir bersamaan dengan pematangan sel telur sehingga terjadi sinkronisasi dalam organ reproduksi wanita. Saat tidak terjadi pembuahan, maka keduanya pun luruh menjadi darah menstruasi. Masa menstruasi sendiri bisa berlangsung selama 5 hingga 14 hari.
Umumnya wanita memiliki siklus menstruasi selama 28 hingga 35 hari sekali. Angka ini bisa tetap namun juga bisa berubah sesuai dengan kondisi wanita yang bersangkutan. Ada istilah terlambat datang bulan jika waktu datangnya haid terlambat dari prediksi dengan siklus yang biasanya terjadi. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
- Stress.
- Kelelahan baik fisik maupun pikiran.
- Penggunaan alat kontrasepsi.
- Memiliki penyakit di organ reproduksi.
- Terjadi kehamilan.
Terlambatnya haid ini bisa mempengaruhi hormonal lainnya sehingga wanita yang terlambat datang bulan cenderung emosional hingga mudah cemas.
Siklus menstruasi yang tidak teratur mengakibatkan beberapa kondisi yang tidak baik seperti rasa sakit saat menstruasi, darah menstruasi yang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit, emosi tidak terkontrol, rasa sakit di pinggang hingga tulang belakang dan sebagainya. Jika ini terjadi pada Anda, penting untuk mengembalikan siklus menstruasi agar lancar kembali dengan cara menghindari faktor-faktor di atas dan jika perlu melakukan konsultasi ke dokter kebidanan dan kandungan untuk meminimalisir resiko akibat adanya penyakit di sistem reproduksi wanita.
Comment